Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten dibentuk melalui Peraturan
Daerah Provinsi Banten No. 15 tahun 2002. Dengan demikian dinas ini
usianya sudah genap 10 tahun di tahun 2012 ini. Selama sepuluh tahun
tersebut sudah banyak yang kita lakukan terutama adalah meletakkan
pondasi dasar dinas,, menata dan melengkapi struktur organisasi,
meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, melengkapi sarana dan prasarana
dasar serta setahap demi setahap membangun dan mengembangkan semua
bidang garapan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi ini.
Potensi
yang kita milikipun luar biasa baik itu untuk perikanan tangkap maupun
perikanan budidaya. Sektor perikanan tangkap, wilayah laut kita meliputi
Laut Jawa, Selat Sunda dan Samudera Indonesia. Sementara dalam perikanan budidaya terdiri dari tambak-tambak dan kolam-kolam yang tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota.
Patut
disyukuri pula bahwa Provinsi Banten termasuk provinsi yang memiliki
APBD yang cukup besar. Dengan demikian kita tidak kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan anggaran pembangunan bidang kelautan dan perikanan
dari tahun ke tahun, belum termasuk tambahan dana yang tidak kecil pula
dari APBN.
Karena
itu tidak ada alasan lagi bagi kita untuk bersantai-santai dalam
bekerja sehingga banyak target kinerja yang tidak tercapai. Inilah
saatnya kita menyingsingkan lengan demi kemajuan sektor kelautan dan
perikanan di Provinsi Banten. Untuk itu agar lebih terfokus dan terarah
kita perlu menetapkan unit-unit yang perlu kita pacu dan kita ciptakan
sehingga satu persatu kita memiliki unit atau prestasi yang dapat
menjadi tonggak-tonggak kebanggaan, karena kita menyadari sejauh ini
kita belum memiliki unit atau prestasi yang dapat dibanggakan. Adapun
unit-unit tersebut sebagian sudah ada sehingga tinggal memaksimalkan
sedangkan sebagian lagi belum ada tetapi kita berharap kita bisa segera
mewujudkannya untuk menambah gaung Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Banten. Beberapa diantaranya sejalan dengan apa yang dicanangkan dan
dicita-citakan oleh Kepala DKP Banten, Ir.H.Suyitno,MM tentang
pembentukan cluster-cluster atau kawasan khusus perikanan dan kelautan.
Secara lengkap tonggak-tonggak kebanggaan yang dapat kita kembangkan
tersebut adalah :
- BBAT Curugbarang
Tugas
pokok dari UPTD ini adalah melaksanakan penerapan teknik perbenihan dan
pembudidayaan ikan air tawar serta pelestarian sumberdaya induk/benih
ikan dan lingkungan. Dari segi usia UPTD ini sudah berdiri sejak 2003,
dari segi fasilitas sudah cukup lengkap dan dari segi dana pembangunan
dan operasional sudah cukup besar pula. Maka sudah saatnya UPTD ini
menunjukkan kinerjanya kepada masyarakat yaitu dengan menghasilkan
benih-benih unggul untuk meningkatkan produksi ikan air tawar di
Provinsi Banten. Selain itu UPTD ini merupakan salah satu ujung tombak
DKP Banten sebagai dinas penghasil sehingga diharapkan, dengan biaya
besar yang sudah ditanamkan disini maka juga akan segera menghasilkan
PAD yang besar pula sehingga dari segi perhitungan bisnis tidak merugi
- BPMHP Tangerang dan Serang
BPMHP
Tangerang dan Serang dibentuk untuk melakukan pembinaan dan pengujian
mutu hasil perikanan sehingga produk-produk perikanan yang dipasarkan
menjadi layak konsumsi dan memenuhi standarisasi mutu yang ditetapkan
pemerintah. Selain itu juga bertugas untuk menerbitkan sertifikat mutu
hasil perikanan yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
Secara resmi BPMHP ditetapkan sebagai UPTD sejak tahun 2003. Dengan
gedung dan peralatan yang sudah cukup lengkap serta biaya operasional
yang cukup besar pula maka diharapkan UPTD ini mengoptimalkan kinerjanya
dan memperluas jangkauan pembinaannya sehingga mutu hasil perikanan di
Provinsi Banten ini makin meningkat dan terjamin, dan diharapkan
keberadaan lembaga ini makin diakui oleh masyarakat. Selain itu dari
jasa pengujian, check point dan sertifikasi diharapkan PAD yang
dihasilkan juga terus meningkat.
- BBIP Cigorondong
UPTD
ini dibangun sejak tahun 2003 dan ditetapkan sebagai UPTD tahun 2006.
Tugas utama dari UPTD ini adalah untuk melakukan pembenihan dan
pembesaran ikan pantai. Dengan peralatan yang sudah cukup lengkap serta
dana pembangunan dan operasional yang cukup besar maka sudah saatnya
UPTD ini menunjukkan kinerjanya dengan meningkatkan produksi dan
penjualan benih dan ikan konsumsi. Selain itu sebagaimana UPTD yang
lain, UPTD ini merupakan ujung tombak DKP Banten sebagai dinas penghasil
sehingga diharapkan, dengan biaya besar yang sudah ditanamkan disini
maka juga akan segera menghasilkan PAD yang besar pula sehingga dari
segi perhitungan bisnis tidak merugi. Akan lebih baik apabila BBIP dapat
membina masyarakat setempat untuk budidaya ikan unggulan seperti kerapu
di KJA sehingga ekonomi mereka terangkat.
- Depurasi Kekerangan di Panimbang
Depurasi
merupakan instalasi standar untuk menjamin kualitas dan kebersihan
produk kekerangan. Walaupun belum ditetapkan sebagai UPTD, namun unit
ini telah menunjukkan tanda-tanda kesuksesan. Hal ini ditunjukkan dengan
perencanaan dan manajemen yang mantap serta beberapa kali panen yang
telah di lakukan. Hal lainnya adalah dengan telah melibatkan masyarakat
setempat dan investor untuk melakukan budidaya kerang hijau di wilayah
ini serta melibatkan ibu-ibu dalam proses pengupasan kerang sehingga
ekonomi masyarakat juga terangkat. Kedepan diharapkan unit ini semakin
maju sekaligus dapat menjadikan daerah ini sebagai cluster kekerangan
dengan memacu hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun
ekspor.
Optimalisasi Pasar Ikan Higienis di Tangerang
Pembangunan
pasar ikan higienis ditujukan untuk untuk mendongkrak konsumsi ikan
masyarakat dan menyediakan tempat penjualan hasil perikanan dan kelautan
yang bersih dan modern. Satu hal yang perlu ditekankan disini adalah
kita telah membangun sarana tersebut dengan dana yang tidak kecil. Maka
langkah yang paling urgen adalah segera memfungsikan sesuai tujuan
pembangunannya yaitu dengan menjual ikan segar dan olahan sehingga
keberadaannya dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk belanja ikan
apalagi lokasinya di kawasan bergengsi yaitu BSD. Kita dapat belajar
dari PIH yang sudah berjalan seperti PIH Pejompongan di Jakarta untuk
mengoperasikan unit ini. Bila PIH ini berjalan dengan baik maka dapat
menjadi pionir untuk pembangunan PIH lain di Kabupaten/Kota di Banten
sehingga konsumsi ikan masyarakat meningkat dan PAD juga didapat.
- Kawasan Budidaya Rumput Laut Pulau Panjang
Sejak
dulu Pulau Panjang dikenal sebagai kawasan budidaya rumput laut, hal
ini terlihat dari kawasan perairan sekitar pulau yang disibukkan dengan
aktifitas budidaya produk ini. Yang perlu kita lakukan adalah membina
masyarakat setempat untuk meningkatkan produksi dan memperluas lahan
budidaya karena nilai jualnya cukup tinggi. Bila lokasi ini dapat
dikelola secara maksimal dan produksinya makin pesat maka dapat
dijadikan contoh/pilot project untuk daerah dan pulau lainnya untuk
mengembangkan produk yang sama sehingga produksi rumput laut di Banten
terus meningkat. Semoga pula pembangunan Pelabuhan Internasional
Bojonegara tidak mencemari lokasi ini sehingga budidaya rumput laut
tidak terancam.
- Penetapan Kawasan Budidaya Perikanan Air Tawar Andalan
Banyak
komoditas ikan air tawar yang dibudidayakan oleh masyarakat kita, namun
demikian sifatnya masih parsial atau dikembangkan menurut kemauan
masing-masing tanpa adanya perencanaan dan koordinasi yang baik.
Akibatnya juga tingkat produksinya tidak diketahui secara jelas. Karena
itu kedepan perlu dikembangkan cluster-cluster perikanan budidaya yang
memproduksi komoditas sejenis. Misalnya dimana kawasan budidaya ikan
mas, lele, patin, gurameh, nila, dan lainnya. Yang sudah kelihatan
hasilya adalah sentra budidaya lele dumbo di Pasir Tangkil, Warunggunung
Kabupaten Lebak. Dimana sebagian besar masyarakatnya terlibat dalam
budidaya ini dan setiap hari dari kawasan ini dihasilkan 800 sampai 1500
kg lele dumbo yang dijual disekitar Banten. Para
pembudidaya inipun telah merasakan pendapatan antara 1 s.d. 1.5 juta
perbulan. Nah, selanjutnya daerah mana lagi yang akan kita jadikan
sebagai cluster ikan air tawar ?
- Penetapan Kawasan Budidaya Tambak Andalan
Daerah
pantai utara Kabupaten Tangerang dan Serang dikenal sebagai daerah
budidaya tambak sejak dahulu. Komoditas utama yang dihasilkan adalah
bandeng dan udang baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Namun
demikian karena wilayah budidayanya sangat luas dan menyebar, kadang
tidak ketahuan daerah mana yang berhasil dan daerah mana yang gagal
panen, ada daerah tertentu yang kadang ada kegiatan budidaya kadang
tidak, bahkan banyak ditemukan tambak yang kosong tidak terurus. Karena
itu kedepan kita harus menetapkan daerah-daerah binaan yang dapat
menjadi percontohan. Kita bangun prasarana seperti saluran tambak, kita
bantu benih dan peralatan, kita bina dan pantau budidayanya agar
hasilnya meningkat pesat. Selanjutnya daerah ini akan jadi contoh daerah
lain dan dapat juga sebagai tujuan studi banding. Untuk pertama kali
cukup kita tentukan satu kawasan dan tahun-tahun selanjutnya dapat kita
kembangkan daerah lainnya sehingga akan banyak tercipta kawasan tambak
andalan di wilayah ini.
- Penetapan Kawasan Budidaya dan Pasar Ikan Hias
Ikan
hias merupakan komoditi yang semakin diminati di masyarakat. Sejauh ini
kita baru memiliki lokasi pengembangan di Kota Tangerang terutama masih
dalam skala rumah tangga. Padahal karena permintaan pasar yang terus
meningkat sangat mendesak bagi kita untuk memiliki lokasi budidaya ikan
hias dalam skala besar. Dalam hal ini kita dapat belajar banyak dari
daerah Parung, Bogor sebagai sentra budidaya ikan hias. Daerah ini merupakan pemasok utama ikan hias air tawar ke DKI Jakarta, Banten, Bogor
dan sekitarnya. Banyak tempat yang bisa kita jadikan lokasi budidaya
ikan hias di Banten ini, tinggal daerah mana yang akan kita jadikan
pilot project agar kita dapat mengembangkan potensi yang ada selain
untuk merebut pasar di Banten. Kedepan kita juga bermimpi akan adanya
Pasar Ikan Hias yang besar dan lengkap.
10. Penetapan Kawasan Industri Pengolahan Hasil Perikanan
Hasil
produksi perikanan dan kelautan selain dapat dijual dalam bentuk ikan
segar juga dalam bentuk olahan. Selain untuk mengantisipasi ketika
produksi ikan sedang melimpah agar tidak busuk sia-sia yang lebih
penting lagi adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis dan membuka
lapangan kerja. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk,seperti tepung
ikan, nugged, fillet, ikan asin, ikan asap, pindang, bakso, keripik,
kerupuk dan sebagainya. Karena itu kita juga harus memikirkan sektor ini
dalam upaya memajukan sektor kelautan dan perikanan serta ikut
mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Secara lengkap ide ini telah
ditulis oleh Anggoro Gusdyono,A.Pi, MM di Samudera Biru Tahun V Edisi
II, Juni 2007 dimana ia mengusulkan konsep Kawasan Industri Perikanan
Terpadu di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bojonegara terkait pembangunan
Pelabuhan Internasional Bojonegara.
- Optimalisasi Perikanan Tangkap
Provinsi Banten memiliki wilayah laut yang sangat luas yaitu meliputi Laut Jawa, Selat Sunda dan terutama Samudera Indonesia. Untuk Laut Jawa dan Selat Sunda sudah mengalami Overfishing. Nah, yang masih bisa kita andalkan adalah wilayah Samudera Indonesia.
Masalah utama kita adalah kapal dan alat tangkap yang dimiliki nelayan
kita sudah ketinggalan, karena kapal yang mereka miliki termasuk skala
kecil, dari perahu tanpa motor sampai kapal ukuran 30 GT (jumlah
terbatas). Selain itu mereka juga masih terbelit oleh persoalan harga
BBM yang mahal. Karena itu kedepan perlu dipikirkan pengadaaan kapal
bertonase besar dan modern termasuk solusi harga BBM agar mereka dapat
menangkap ikan sampai ke laut lepas (ZEEI) yang selama ini dikuasai oleh
nelayan dari daerah lain dan bahkan kapal asing.
- UPTD PPP Labuan
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) yang di dirikan pada tahun pada tahun 2010 yang di prakarsai oleh Budi Sulastyo, S.St.Pi sebagai Sahbandar (Kasi Tata Operasional UPTD PPP Labuan) yang sekarang ini sangat menopang perekonomian Banten dan membantu permasalahan Nelayan yang berada di Wilayah PPP Labuan.
- Mangrovisasi, Konservasi Terumbu Karang dan Wisata Bahari
Hal
ini terkait dengan pembangunan pesisir dan pulau-pulau kecil. Kita
memiliki garis pantai sekitar 517 km atau termasuk pulau-pulau kecil
816,99 km. Sebagian pantai kita tersebut dalam kondisi kritis, salah
satunya akibat kurangnya tanaman mangrove. Karena itu perlu segera
digalakkan mangrovisasi secara besar-besaran, termasuk gerakan
konservasi terumbu karang dan sejenisnya, seperti transplantasi karang
yang sudah kita lakukan. Gerakan mangrovisasi dan konservasi terumbu
karang ini erat kaitannya dengan wisata bahari, karena itu hal ini dapat
kita laksanakan secara terpadu. Sebagai terobosan awal kita dapat
menjadikan satu kawasan sebagai pilot project. Bila gerakan ini berhasil
maka akan mengundang wisatawan yang sangat menikmati hijaunya mangrove
di sepanjang pantai sambil melakukan snorkeling dan scuba diving untuk
melihat aneka biota laut dan ikan diantara terumbu karang yang warna
–warni. Lebih-lebih bila didukung oleh sarana wisata seperti hotel dan
lainnya yang ada di pantai maupun pulau-pulau kecil yang kita miliki.
Kedepan kita juga bermimpi adanya Mangrove Centre sebagai pusat kajian
dan pengembangan mangrove di Banten.
- Penetapan Ikan Unggulan sebagai Ikon Daerah
Dalam
hal ini kita akan meniru Provinsi Jambi yang secara besar-besaran
mengembangkan ikan patin. Tidak main-main, bahkan untuk itu mereka
sampai studi banding ke Vietnam yang telah berhasil menjadikan Sungai Mekong sebagai sentra budidaya ikan patin. Tidak mau kalah dengan Vietnam,
Jambi juga menjadikan Sungai Batanghari yang panjangnya sekitar 700 km
itu sebagai sentra budidaya melalui keramba-keramba. Lebih dari itu
Gubernur Jambi telah menetapkan ikan patin sebagai ikon daerah yaitu
dengan mengganti nama jenis patin siam
dan jambal yang mereka kembangkan dengan sebutan Patin Jambi sebagai
trade mark, cukup mengena. Mereka menargetkan untuk menghasilkan fillet
patin untuk penjualan domestik maupun ekspor 300 ton per bulan untuk
mengejar Vietnam
yang telah berhasil mengekspor 500 ton fillet patin perbulannya. Nah
bagaimana untuk Banten ? Kita tinggal memilih apakah lele phyton, ikan
mas, Si Nyonya, nila atau lainnya yang akan kita jadikan ikon daerah dan
kita blow up produksinya sehingga menjadi kebanggaan daerah sekaligus
meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan kita.
- Tercapainya Banten Swasembada Ikan
Provinsi
Banten memiliki potensi perikanan yang luar biasa baik perikanan
tangkap maupun perikanan budidaya. Namun sangat disayangkan bahwa
potensi tersebut belum bisa dikelola dan dikembangkan secara maksimal,
karena sampai saat ini kita masih mendatangkan ikan dari daerah lain
terutama Jawa Barat. Karenanya ini merupakan tantangan bagi DKP Banten
untuk mewujudkan swasembada ikan.. Kalau ini bisa terwujud maka inilah
keberhasilan kinerja DKP Banten yang sesungguhnya, Karena selain tingkat
konsumsi ikan masyarakat akan meningkat, pendapatannya juga meningkat
karena pasar ikan lokal bisa dikuasai. Tentang hal ini sudah ditulis
oleh Wahyudi Sugiatno,A.Md di Samudera Biru Tahun V Edisi I, Maret 2007.
Pertanyaannya adalah : Tahun berapa kita berani menargetkan Banten
Swasembada Ikan ?
- Peningkatan Ekspor
Bersamaan
dengan dan setelah berhasilnya kita mewujudkan Banten Swasembada Ikan
maka kita juga harus meningkatkan ekspor kita. Hal ini mengingat kita
memiliki komoditas ekspor yang melimpah, baik ikan laut maupun ikan
air tawar. Permintaan ekspor ikan ke berbagai negara juga sangat tinggi
walaupun persyaratannya tidak mudah. Selain itu kita memiliki keuntungan
lainnya yaitu posisi Banten yang sangat strategis dimana Bandara
Internasional Soekarno Hatta berada di wilayah kita dan sebentar lagi
kita akan memiliki Pelabuhan Internasional Pelindo II di Bojonegara
sehingga aksesnya mudah dan biaya transportasinya bisa lebih hemat
- Pembangunan Banten Fish Center (BFC)
Bila
unit-unit yang lain telah dibangun dan menunjukkan kemajuan maka
saatnyalah DKP Banten membangun Banten Fish Center (BFC). BFC merupakan
pusat perikanan terpadu sebagai etalase perikanan dan kelautan di
Banten. Disinilah semua informasi perikanan dan kelautan di Banten bisa
didapatkan karena ada unit Fish Information Center didalamnya. Selain itu juga terdapat gedung pertemuan, penginapan,
restoran, Mini Sea World, toko produk perikanan, toko alat perikanan,
pasar ikan higienis, perkolaman, taman dan fasilitas lain yang
menggambarkan dunia perikanan dan kelautan di Provinsi Banten.
lokasi pengolahan hasil perikanan di Banten dmna ya? mohon infonya terimaksih
BalasHapus